apansa seorang santri
Saya adalah seorang santri yang sejak remaja tinggal dan belajar di pesantren. Selama mondok, saya banyak belajar tentang ilmu agama, akhlak, dan kehidupan sederhana. Hidup di lingkungan pesantren membuat saya terbiasa dengan kedisiplinan, mandiri, serta menghargai waktu. Pengalaman ini menjadi bekal penting bagi saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menghadapi tantangan di luar pesantren.
Seiring waktu, saya mulai tertarik pada dunia teknologi dan media digital. Saya melihat bahwa saat ini, banyak orang menggunakan internet untuk belajar, berdakwah, dan berbagi ilmu. Hal itu membuat saya ingin bisa memanfaatkan teknologi dengan cara yang bermanfaat. Minat saya pun berkembang, terutama di bidang komunikasi digital dan literasi media. Saya ingin belajar lebih dalam agar bisa ikut menyebarkan hal-hal baik melalui dunia maya.
Tujuan saya dalam belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus, tetapi juga untuk mengembangkan diri dan memberi manfaat bagi orang lain. Saya ingin menjadi santri yang tidak hanya paham ilmu agama, tetapi juga bisa mengikuti perkembangan zaman. Dengan belajar sungguh-sungguh, saya berharap bisa menjadi jembatan antara ilmu agama dan kemajuan teknologi, agar dakwah bisa lebih luas dan mudah diterima.
Dalam membangun citra digital yang bertanggung jawab, saya selalu berusaha berhati-hati dalam berkomentar, membagikan informasi, dan bersikap di media sosial. Saya ingin dikenal sebagai pribadi yang sopan, jujur, dan membawa hal positif, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Menurut saya, santri juga harus bisa menjadi contoh yang baik di internet, bukan hanya dalam kata-kata, tapi juga dalam perbuatan. Karena jejak digital adalah cermin dari siapa kita sebenarnya.
Komentar
Posting Komentar